PELATIHAN PEMBUATAN ECO ENZYME: SOLUSI RAMAH LINGKUNGAN UNTUK MENGOLAH SAMPAH ORGANIK

Playen, 10 Februari 2025 – Dalam upaya mengurangi limbah organik sekaligus menerapkan Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH), Kelompok Dasawisma Kesemek, RT 26, Logandeng, Playen, Gunungkidul, mengadakan pelatihan pembuatan eco enzyme. Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu anggota Dasawisma dan bertujuan untuk mengenalkan cara praktis dalam mengelola sampah organik menjadi produk yang bermanfaat. Pelatihan ini bertujuan agar masyarakat punya kesadaran ekstra akan pentingnya memanfaatkan sampah menjadi jauh lebih bermanfaat dan berkelanjutan pemakaiannya.

 Pelatihan ini menghadirkan Ibu Lastini, S.Pd. sebagai narasumber yang membimbing peserta memahami konsep dasar eco enzyme. Ia menjelaskan bahwa eco enzyme adalah cairan hasil fermentasi limbah organik, seperti sisa buah dan sayur, yang memiliki banyak manfaat bagi lingkungan. Proses pembuatannya sederhana dan bisa dilakukan di rumah dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan, seperti air, gula merah, dan sampah organik. Dengan metode mudah ini, masyarakat mampu mengolah limbah dapur jauh lebih bijak, alih-alih semuanya berakhir di tong sampah.

Banyak pertanyaan diajukan sebagai tanda para peserta begitu antusias mengikuti proses dari penjelasan hingga praktik. Mereka tertarik untuk mengetahui bagaimana cara memastikan keberhasilan fermentasi, durasi proses pembuatan, serta manfaat spesifik dari eco enzyme. Dalam sesi praktik, para peserta diberikan kesempatan untuk langsung membuat eco enzyme dengan bahan yang telah disediakan.

Salah satu keunggulan utama eco enzyme adalah fungsinya yang serbaguna. Cairan ini dapat digunakan sebagai pupuk organik, pembersih alami, hingga penghilang bau. Selain itu, eco enzyme juga berkontribusi dalam mengurangi pencemaran lingkungan karena membantu mengolah sampah organik dengan lebih efektif. Banyak peserta yang menyatakan ketertarikannya untuk mencoba metode ini di rumah, terutama karena manfaatnya yang luas dan ramah lingkungan.

Pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk mengedukasi peserta, tetapi juga sebagai bagian dari upaya membangun kesadaran kolektif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan semakin banyak orang yang memahami dan menerapkan pembuatan eco enzyme, diharapkan sekolah dan rumah tangga dapat berkontribusi dalam mengurangi produksi sampah organik. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat semangat gotong royong dalam masyarakat, di mana setiap individu memiliki peran dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat.

Sebagai bentuk tindak lanjut, peserta diimbau untuk berbagi ilmu dengan tetangga dan anggota komunitas lainnya. Dengan begitu, dampak positif dari pelatihan ini dapat lebih luas dirasakan. Selain itu, kelompok Dasawisma Kesemek berencana untuk mengadakan sesi monitoring guna melihat sejauh mana praktik pembuatan eco enzyme telah diterapkan. Harapannya, pelatihan ini dapat menjadi awal dari perubahan perilaku dalam mengelola sampah secara lebih bertanggung jawab.

Kegiatan ini merupakan salah satu contoh nyata dari implementasi PRLH yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membiasakan diri untuk mengolah sampah organik menjadi sesuatu yang berguna, masyarakat dapat berperan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Melalui pelatihan seperti ini, kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan semakin meningkat, sehingga tercipta kebiasaan hidup yang lebih ramah lingkungan di masa depan.

Tinggalkan Balasan